29 September 2011

Kecerdasan Adalah Kombinasi dari Karakteristik dan Strategi

Dunia pendidikan di kita saat ini di beberapa daerah ada yang masih tertinggal, Alhamdulillah daerah kita yang menurut sebagian orang adalah daerah terpencil di Kabupaten Garut bagian selatan, tepatnya di kecamatan pakenjeng 63 KM dari pusat Kota Garut. Dengan perjuangan dan semangat belajar, SMPN 4 Pakenjeng yang berdiri di akhir tahun 2005 bisa mendapatkan Prestasi yang sangat membanggakan bagi kita semua Khususnya SMPN 4 Pakenjeng.

Coba kita perhatikan disekitar dunia pendidikan kian kisruh dengan hiruk pikuk. Misalnya polemik UN yang tak kunjung usai, Pendidikan Indonesia berkutat pada persoalan yang sama setiap tahunnya, Alhamdulillah di sekolah kita tercinta ini, tidak terjadinya polemik tersebut, karena kami semua baik siswa maupun para staf pengajar mencerminkan ahlaq yang baik supaya bisa di conto oleh siswa siwi kami dan para alumin SMPN 4 Pakenjeng di masa yang akan datang.

Mari kita Menyusur Motivasi Pendidikan.

Motivasi Pendidikan kita sebatas Formal (SD, SMP, SMA, UNIVERSITAS). Menurut sebagian pakar pendidikan, kita belum menciptakan karakter. Pendidikan menekankan aspek kognitif hingga mencetak lulusan yang disederhanakan dengan kata link and match.Character is doing the right thing when no one is watching. Apa Motivasi pendidikan kita sudah membentuk karakter demikan?

Journey or Racer? Menyusur motivasi pendidikan bearti menyusur jalan hidup. Pendidikan adalah kunci membuka gerbang kehidupan. Kita bisa kaya, miskin, jahat dan baik oleh pendidikan. Kita bisa memilih menjadi racer atau seorang journey. Motivasi pendidikan racer ibarat pembalap yang ingin cepat menyentuh garis finist. Ngebut dan super fast. Pembelajaran tipe ini akan menghalalkan segala cara untuk menyelesaikan studi. Mencontek, menyogok nilai dan sebagainya. Cepat lulus, cepat kerja, cepat nikah dan lain-lain.

Sementara Journey, berkebalikan. Ibarat seorang pengembara yang berkelana. Menempuh perjalanan dengan rileks. Namun, menghargai jalan yang sedang di susur. Pembelajaran tipe ini menghargai proses. Lulus Cepat dan tepat. bersikap jujur, Ksatria. Belajar bagi seorang journey tidak melulu berkonotasi legal formal. Belajar adalah membaca kehidupan secara utuh. Bukan sekadar membaca buku literatur di kelas.

Motivasi Pendidikan

Pendidikian adalah refleksi dari masyarakat. Kondisi sekolah mencerminkan kondisi sosial. Ketika mencermati korupsi meninggi, frustasi sosial, atau bentrok masal, itu bearti motivasi pendidikan yang keliru, kita sebagai siswa yang yang sedang belajar menuntut ilmu jangan sampai mencontoh kelakuan yang tidak baik karena itu akan merusak masa depan kita, kita akan merugi karena hasil belajar kita tidak di gunakan dengan baik dan benar sesuai UUD dan Agama. Nah jika pendidikan kita keliru terjerumus kejalan yang akan menyesatkan kita sepeperti aksi contek dan plagiat, Dampaknya korupsi merajalela. Cheat today corruptor tommorow. Jika pendidikan di hujani aksi bullying, tawuran masal kian meninggi. Jika Pendidikan di maknai sekadar IPK tinggi atau rengking kelas, ini mengejar nilai bukan mengejar Ilmu.

Motivasi pendidikan kita harus kembali pada rel. pendidikan harus memanusiakan masunia. Pendidikan bukan ajang transaksi materi, malainkan transaksi ilmu. Proses transfer knowledge. Ada meaning di situ. Meaning yang berwujud pada nilai imateril, ilmu. Motivasi pendidikan akan tumbuh subur Dalam lingkungan yang kondusip. Kita harus membangun rumah pendidikan yang menaungi semua. Tua, muda, miskin atau kaya. Rumah pendidikan yang mencerminkan karakter bangsa. Dengan ini motivasi pendidikan akan menyemai tunas bangsa yang unggul Amin. Mudah-mudahan ulasan di atas bisa kita ambil manfaatnya untuk masa depan dunia pendidikan kita yang lebih cerah, Semoga kita menjadi orang hebat, Orang hebat adalah orang yang Melakukan Hal biasa secara luar biasa.

0 komentar:

Posting Komentar